PENERAPAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN WARUNG KOPI DI BANDA ACEH

PENERAPAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN WARUNG KOPI DI BANDA ACEH

Akbar Rizki Maulana

Email : akbarrizki186@gmail.com

ABSTRAK

Warung kopi di Aceh merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan bagi masyarakatnya, warung kopi di Aceh sudah menyebar mulai dari pelosok desa hingga ke kota-kota, yang membuat bahkan jumlah warung kopi di aceh melebihi tempat ibadah yang ada di Aceh itu sendiri. Penelitan ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi Masyarakat lokal maupun wisatawan dalam memberikan pilihan warung kopi yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Dalam menentukan tempat warung kopi di kota Banda Aceh digunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) sebagai alat untuk menentukan tempat warung kopi dengan beberapa kriteria yaitu : fasilitas, pengelolaan, pelayanan, infrastruktur, harga menu produk,dan lokasi warung kopi. Metode ini akan memberikan rekomendasi warung kopi berdasarkan nilai alternatif dan kriteria yang diinginkan oleh pengunjung. Aplikasi ini dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic.

Proses yang digunakan dalam menentukan rekomendasi warung kopi di Kota Banda Aceh dengan menggunakan aplikasi yang dibuat ini dapat membantu pengunjung atau wisatawan dalam memilih warung kopi di Kota Banda Aceh yang sesuai dengan kriterianya. Pada aplikasi ini setelah pengunjung menginput nilai kriteria tempat warung kopi yang diinginkan maka akan langsung muncul remokendasi warung kopi yang sesuai dengan nilai yang telah di-inputkan sebelumnya, maka sistem tersebut akan menampilkan nilai hasil terbaik, dan akan menampilkan keputusan. Hasil dari penelitian ini adalah diharapkan dapat dibuatnya system penunjang yang merekomendasikan tempat warung kopi yang ada di Kota Banda Aceh berdasarkan hasil penilain dan kriteria yang sesuai dengan pengguna.

Kata Kunci: Warung Kopi, Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).

1. PENDAHULUAN

Kota Banda Aceh merupakan ibukota dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terkenal dengan berbagai unsur kebudayaan serta keanekaragaman pariwisatanya, salah satu dari wisata tersebut adalah wisata kuliner. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang mengunjungi kota Banda Aceh, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain dengan pemandangannya yang indah dan memanjakan mata, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam khususnya Kota Banda memiliki banyak pilihan tempat ngopi atau warung kopi, yang menjadi primadona bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Warung kopi atau keude kupi (Aceh) merupakan salah satu bentuk kedai atau tempat berlangsungnya jual beli terutama kopi dalam bentuk minuman. Keadaan bangunan dan fasilitas warung kopi di Aceh tergantung pada tempatnya berada. Bila warung kopi berada di kawasan kampung yang penduduknya kebanyakan orang berpenghasilan sederhana, maka warung kopi itu pun sederhana, bila keadaan penduduk kampung di sekitar warung kopi berpenghasilan tinggi, maka warung kopi pun exclusif. Kenyataannya warung kopi juga menyediakan berbagai macam jenis minuman lainnya seperti teh, sirup, dan minuman botol atau minuman kaleng, sertamakanan ringan seperti mie Aceh, martabak Aceh, dan kue-kue khas Aceh (Khairani, 2014).

Pada data yang dikerluarkan oleh Dinas Budayad dan Pariwisata dinyatakan bahwasannya warung kopi yang tersebar di Kota Banda Aceh mulai dari warung kopi yang memiliki izin sampai yang tidak memiliki izin mencapai 169 kedai kopi (Disdudpar, 2013). Kondisi tersebut membuat warung kopi di kota Banda Aceh memiliki variasi karakteristik yang bervariasi Dengan banyaknya jumlah warung kopi atau keude kupi (Aceh) khususnya di kota Banda Aceh, membuat masyarakat lokal ataupun wisatawan menjadi kesulitan dalam mendapatkan informasi atau memillih warung kopi yang sesuai dengan kriterianya. Selama ini mungkin para wisatawan hanya mendapatkan rekomendasi warung kopi dari orang-orang terdekatnya, yang terkadang tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan pemilihan tempat bersantai atau menikmati kopi aceh sebagai salah satu alternatif pengambilan keputusan.

Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan salah satu produk perangkat lunan yang dikembangkan secara khusus untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai “second opinion” atau “information sources” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan kebijaka tertentu (Yunita, 20018). Pada dasarnya SPK merupakan sistem pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi Manajemen terkomputerasi yang bersifat interaktif dengan pemakaiannya.

Metode teknik Pengambilan keputusan memiliki beberapa metode yang dapat membantu konsumen dalam menentukan keputusan, beberapa metode yang dapat digunakan diantaranya adalah Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Metode Bayes dan metode Composite Performance Index (CPI). Sistem pendukung keputusan penentuan tempat kuliner di Banda Aceh ini menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) yang merupakan salah satu metode pengambilan keputusan. Metode ini dikembangkan dengan cara merubah penilaian kualitatif yang berasal dari subyektifitas dari pengambil keputusan menjadi nilai kuantitatif.

Pengertian Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu Metode Pengambilan Keputusan yang digunakan untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak atau banyak, metode ini berusaha membantu mengatasi masalah-masalah dan sistem ini bersifat memberikan dukungan atau pertimbangan pengambilan keputusan (Yunita, 2018).

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi bagi Masyarakat lokal maupun wisatawan dalam memberikan pilihan warung kopi yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan, dengan harapan hasil penelitian dapat digunakan sebagai pengukur dari kualitas warung kopi tersebut. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan dari masing-masing warung kopi dan mengetahui kualitas dari pelayanan yang diberikan warung kopi kepada pelanggannya.

2. METODOLOGI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Panggabean (2016), Sistem pendukung keputusan (decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi perusahaan atau lembaga pendidikan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah yang spesifik.

2.2 Metode Perbandingan Eksponensial

Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahap proses. Berbeda dengan metode Bayes, MPE akan menghasilkan nilai alternatif yang perbedaannya lebih kontras (Devianto, 2018). Menurut Pratiwi (2016), pada prinsipnya metode ini merupakan metode skoring terhadap pilihan yang ada. Dengan perhitungan secara eksponensial, perbedaan nilai antar kriteria dapat dibedakan tergantung kepada kemampuan orang yang menilai.

2.2.1 Prosedur Metode Perbandingan Eksponensial

Berikut merupakan prosedur yang harus dilakukan dalam menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) :

1. Menyusun alternatif – alternatif keputusan yang akan dipilih.

2. Penentuan kriteria atau perbandingan keputusan yang penting.

3. Penentuan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan.

4. Penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria.

5. Penghitungan dan pemeringkatan skor atau nilai total setiap alternatif.

6. Penentuan urutan prioritas keputusan berdasarkan skor atau nilai total masing-masing alternatif. Semakin besar Total Nilai (TN) alternatif maka semakin tinggi urutan prioritasnya.

2.2.2 Formulasi Penghitungan Metode Perbandingan Eksponensial

Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam Metode Perbandingan Eksponensial adalah sebagai berikut (Sofyansyah, 2014) :

Total nilai (𝑇𝑁𝑖) =

Keterangan :

TNi : Total nilai alternatif ke-i

RKij : Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j

pada pilihan keputusan i

TKKj: Derajat kepentingan kriteria keputusan

ke-j; TKKj > 0; bulat

m : Jumlah kriteria keputusan

n : Jumlah pilihan keputusan

j : 1,2,3,…m; m = Jumlah kriteria

i :1,2,3,…,n; n = Jumlah pilihan alternatif

Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan pendapat. Sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar nilai alternatif semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karna adanya fungsi eksponensial (Yulianti, 2016).

2.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Metode observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Teknik observasi dilakukan dengan observasi berstruktur dengan menyiapkan daftar kebutuhan data dan sumber data.

2. Metode studi pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari, meneliti, dan membaca buku, informasi dari internet, jurnal, skripsi, penelitian yang berhubungan dengan warung kopi dan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).

3. PEMBAHASAN

3.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan, serta program-program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean dalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisis (Devianto, 2018).

3.2 Flowchart Sistem Pemilihan Warung Kopi

Pada flowchart system admin menginputkan data faktor, data warung kopi kemudian admin melakukan proses pemilihan, setelah itu mencetak atau menampilkan tempat warung kopi sesuai dengan kriteria.

4. IMPLEMENTASI

Hasil implementasi berdasarkan analisis dan perancangan adalah sebagai berikut:

4 .1 Halaman Utama

Pada halaman ini user pengguna atau pengunjung akan ditampilkan dengan empat bagian tampilan, yaitu header web, pilihan menu, slide serta form input nilai kriteria.

Gambar 2. Tampilan Header

4 .2 Halaman Petunjuk Sistem

Halaman Petunjuk Sistem berfungsi untuk menampilkan info dari penggunaan Sistem Pendukung Keputusan.

4 .3 Halaman Info Warung Kopi

Halaman info warung kopi berfungsi untuk menampilkan gambar dari macam-macam kopi yang berasal dari Aceh, beserta dengan beberapa penjelasannya.

4 .4 Halaman Login

Halaman login merupakan halaman yang dapat diakses hanya oleh admin (pengelola/petugas). Tampilan yang ditampilkan pada halaman login yaitu form username dan password. Pada halaman ini, script akan memeriksa ke database apakah username dan password yang diinputkan benar atau salah. Jika benar maka akan diteruskan ke halamanadmin. File include untuk cek login adalah “index.php” yang terletak pada direktori “admin”.

Gambar 3. Halaman Login

Gambar 4. Halaman Gagal Login

4.5 Proses Perhitungan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)

Sistem akan melakukan perhitungan yang dilakukan pada halaman entry nilai warung kopi, dengan beberapa kriteria dan subkriteria pada form yang sudah disediakan. Perhitungan dilakukan dengan memilih option angka. Dimana angka 1 (satu) merupakan nilai penilaian terendah, dan angka 5 (lima) merupakan nilai penilaian tertinggi. Pada pengujian sistem ini, dilakukan dengan memilih salah satu warung kopi, kemudian diinput nilai subkriteria dari setiap kriterianya.

5 . PENUTUP

5 .1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) lebih efektif digunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Warung Kopi di Kota Banda Aceh.

2. Aplikasi yang sudah dibuat memberikan suatu rekomendasi alternatif keputusan tempat ngopi di kota Banda Aceh berdasarkan kriteria, dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).

5 .2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut adalah saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Aplikasi ini hanya mencakup sedikit Warung Kopi di Kota Banda Aceh, akan lebih baik jika aplikasi ini mecakup seluruh Warung Kopi Aceh yang ada di Provinsi Aceh.

2. Aplikasi ini bisa dikembangkan lagi menjadi aplikasi berbasis Android maupun App Store.

3. Dalam memecahkan permasalahan ini, metode perbandingan eksponensial (MPE) bukanlah satu – satunya metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan, namun alangkah baiknya jika metode perbandingan eksponensial ini digabungkan dengan metode lainnya agar mendapatkan hasil yang lebih efektif.

4. Diharapkan bisa menjadi sumber referensi dan bahan pemberlajaran untuk melakukan penelitan dengan objek yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA :

Amelia. Primadasa, Yogi. 2019. Penerapan Metode Perbandingan Eksponensial Untuk Prioritas Pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM). Jurnal Ilmiah Binary STMIK Bina Nusantara Jaya. Vol. 01, No.01.

Armiyana. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah Anak Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Jurnal CoreIT. Vol.3, No.1.

Darmawan, Haris., dkk. 2016. Analisis Korelasi Antara Karakteristik Konsumen Dengan Karakteristik Warung Kopi di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah. Vol. 1, No.1

Devianto, Yudo. 2018. Aplikasi Pengambilan Keputusan Indeks Kepuasaan Masyarakat Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Pada Unit Pelayanan Masyarakat Dengan Alat Microcontroller Sebagai Alat Bantu Survey. Jurnal Ilmiah Fifo. Vol. X No. 1.

Dinas Kebudayaan, dan Pariwisata. 2013. Jumlah Warung Kopi di Kota Banda Aceh.

Khairani, Cut. 2014. Pendorong Interaksi Sosial Masyarakat Aceh Dalam Warung Kopi. Jurnal Lentera. Vol. 14. No. 10.

Marimin. 2012. Analisa Sistem dan Pengambilan Keputusan. Institut Pertanian Bogor.

Panggabean, E. 2016. Sistem Pendukung Keputussan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan Metode Fuzzy Simple Additive Weighting (FSAW), Jurnal Mantik Penusa, No.1, Vol.19.

Pratiwi, H. 2016. Buku Ajar Sistem Pendukung Keputusan, Deepublish, Yogyakarta.

Ukkas, Mohammad Irwan. 2017. Sistem Penunjang Keputusan Menentukan Pilihan Asuransi Investasi Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial. Jurnal Sebatik. Vol 17,No.2. STMIK Widya Cipta Dharma.

Rosnani, G. 2014. Sistem Pendukung Keputusan. USU Press. Medan.

Ulumi, Febri Mamluatul. 2019. Implementasi Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kepala Madrasah Terbaik di Kota Mataram. Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia. Vol. 1, No. 3, hlm. 188-197.

Yahya, Sofyansyah Yusari. 2014. Analisa Perbandingan Algoritma Bubble Sort dan Selection Sort Dengan Metode Perbandingan Eksponensial. STMIK Budidarma Medan.

Yulianti, Eva. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Kuliner Di Kota Padang Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Jurnal TEKNOIF. Vol. 4, No. 2.

Yunita. 2018. Penerapan Metode Perbandingan Eksponensial Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Bank XYZ. Jurnal Borneo Saintek. Vol. 1, No. 2. Jurnal Borneo Saintek.


Comments

Popular posts from this blog

ALAT PENDETEKSI GAS DAN API PADA BANGUNAN PERTANIAN BERBASIS ARDUINO UNO MENGGUNAKAN FLAME MODULE DAN SENSOR MQ2

Makalah Karton Lembar Bergelombang

ORGANOLEPTIK (SENSORY EVALUATION)